makassar sebagai kota komunitas



Sebagai sebuah kota yang besar, makassar seolah telah menjadi kiblat bagi semua dimensi kehidupan masyarakat sulawesi selatan. Sebagaimana tag line dalam visi pemerintah kota makassar yakni “ makassar menuju kota dunia” maka tak pelak lagi konsep pembangunan tumbuh subur di kota makassar.
Pendidikan menjadi sebuah hal yang patut dibanggakan, dimana telah banyak berdiri subur PTN maupun PTS di kota makassar. Ini merupakan salah satu daya tarik kota makassar yang membuat remaja remaja di pinggiran kota dan remaja yang berada di kota luar makassar hijrah menuntut ilmu di kota yang memiliki julukan “angin mammiri” tersebut.
Disamping itu pembangunan pembangunan mulai di kerjakan segencar mungkin, berdirinya trans studio, fly over, dan semakin merajalelanya restoran restoran cepat saji dengan merk internasional membuat makassar semakin wajar untuk dinikmati kebesarannya.
Disisi lain perkembangan teknologi telah berada pada puncak kesuksesannya khususnya dalam sosial media internet. Telah berjuta juta akun di buat untuk menjelaskan identitas diri manusia manusia modern dalam sebuah ruang digital. Sebut saja seperti facebook,twitter,blog,skype,youtube dll adalah sebuah ruang dimensi lain yang juga subur digandrungi anak muda makassar.
Apa yang telah dipaparkan diatas adalah sebuah bagian dari skenario besar modernisme yang telah menginvasi hampir semua lini kehidupan di berbagai kota kota besar termasuk makassar seiring dengan berkembang pesatnya pembangunan . Mulai dari gaya hidup, budaya sampai pada pola pikir.
Dibalik dari kemajuan teknologi, perkembangan pembangunan dalam era modernisme terdapat hal hal yang menarik yang dapat kita simak. Yaitu sebuah konsekwensi dari lahirnya individualitas yang tinggi dari pengaruh modernitasm, Muncul sebuah kerinduan akan identitas diri yang sebelumnya tergerus oleh budaya global.
Artinya selama ini masyarakat makassar telah larut akan perkembangan kehidupan global dan hanyut pada kehidupan yang terjadi pada sebuah kotak kecil yang kital dengan televisi atau laptop dengan koneksi internet, sehingga melupakan hal hal dasar apa yang menjadi identitas diri dan lokal.
Sehingga dengan kondisi tersebut kemudian masyarakat kembali merindukan kebersamaan namun tetap tidak meninggalkan semangat modernisme. Sehingga yang muncul adalah jejaring pertemanan yang terkonsolidasi melalui sosial media internet seperti facebook, twitter,blog, dll dan membentuk sebuah komunitas. Kondisi seperti ini telah dijelaskan oleh seorang penulis buku howard rheinghold mengenai “smart mob”. Yakni sebah konsep dimana pengguna sosial media memanfaatkan dirinya kepada hal hal yang bernilai humanis.
Kondisi masyarakat makassar telah sampai pada budaya mengkomunitaskan diri, dimana hampir tiap orang memiliki satu atau lebih komunitas yang diminati. Tidak hanya itu apa yang menjadi populer di belahan benua lain dengan cepat telah populer pula dimasyarakat makassar melalui sosial media internet tadi dan berkembang menjadi komunitas.
Hadirnya komunitas merupakan sebuah hal yang menarik ditengah tengah kehidupan perkotaan makassar. Belum ada sampai hari ini yang bisa men-list apa apa saja komunitas yang ada di kota makassar.
namun berdasarkan pengamatan penulis dan diskusi di twitter berikut yang sempat terangkum:
1. F-mobbers makassar
2. comasu makassar
3. koma makassar
4. taman indie makassar
5. qui qui makassar
6. Indonesia's Sketcher Makassar
7. hipmacz
8. makassar berkebun
9. panakkukang art

masih banyak lagi yang lain tak sempat di input,,

Komentar